ziddu

Kamis, 26 Agustus 2010

150 Fakta Terunik di Dunia

150 Fakta Terunik di Dunia
1. Dari seluruh kata dalam bahasa Inggris, kata ’set’ punya definisi paling banyak.
2. Rata-rata tiap orang ketawa 10 kali sehari.
3. Mata burung Onta lebih besar dari otaknya.
4. “French Kiss” kalo di Perancis namanya “English Kiss”.
5. “Almost” adalah kata terpanjang dalam bahasa Inggris yang disusun mengikuti urutan alfabet.
6. “Rhythm” adalah kata terpanjang dalam bahasa Inggris yang tidak mengandung huruf vokal.
7. Horatio Nelson, salah seorang Admiral (Jenderal Angkatan Laut) legendaris di Inggris seumur hidupnya tidak pernah menemukan cara untuk menyembuhkan mabuk laut yang dideritanya.
8. Tahun 1386, seekor babi dihukum gantung di depan publik di Perancis karena membunuh anak kecil.
9. Kecoak bisa hidup selama beberapa minggu tanpa kepala.
10. Queue adalah satu-satunya kata dalam bahasa Inggris yang dapatdibaca dengan cara yang sama ketika empat huruf terakhir dihilangkan.
11. Kumbang itu rasanya kaya apel, tawon kaya pine nuts (sejeniskacang) , kalo cacing kaya daging babi goreng.

Minggu, 22 Agustus 2010

Komponen Elektronika

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

TUJUAN :
       -Menjelaskan dan mengetahui karakteristik dari setiap komponen elektronika baik yang
         termasuk komponen pasif maupun komponen aktif.
       -Mengetahui cara menentukan atau menghitung besarnya nilai dari suatu jenis komponen elektronika.

1. KOMPONEN PASIF
       Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan
sumber tegangan atau sumber arus tersendiri.
Adapun yang termasuk komponen pasif antara lain :
    
1.1.RESISTOR
       Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk menghambat arus
listrik.
Resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
     1.1.1. Resistor Tetap
     Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Resistor
memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt
dsb.
     Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan
kemampuan dayanya.
     Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat atau dibaca dari
warna yang tertera pada bagian luar badan resistor tersebut yang berupa gelang
warna.
     Tabel Kode Warna Resistor
     WARNA GELANG KE
          1 Dan 2  3                       4
Hitam      0    x 1                      
Coklat     1    x 10                     1%
Merah     2    x 100                   2%
Jingga      3    x 1000                  -
Kuning    4    x 10000                -
Hijau       5    x 100000              -
Biru         6    x 1000000            -
Ungu       7    x 10000000          -
Abu-abu 8    x 100000000         -
Putih       9    x 1000000000       -
Emas      -     x 0.1                    5%
Perak     -     x 0.01                  10%
Tidak Berwarna - -                   20%
Contoh :Keterangan untuk 4 gelang :
- Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor tersebut.
- Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol).
- Gelang ke-4 menyatakan toleransi.
Misalnya :
Resistor dengan warna : merah hitam kuning perak
Maka nilainya : 2 0 10'4 10%
Berarti nilai resistor tersebut adalah = 200.000 Ohm atau 200K ohm dengan
toleransi sebesar 10%.
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 200.000 ± 10%
= 10% x 200.000 = 20.000 Ohm
= 200.000 – 20.000 sampai 200.000 + 20.000
= 180.000 sampai 220.000 Ohm.

1.1.2. Resistor yang Tidak Tetap (Variabel)
      Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah.
Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer.
Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.
A. Potensiometer
      Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros
yang telah tersedia. Potensiometer pada dasarnya sama dengan trimpot secara
fungsional.
B. Trimpot
      Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar
porosnya dengan menggunakan obeng. Untuk mengetahui nilai hambatan dari
suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang tercantum pada badan trimpot
tersebut.

1.2.KAPASITOR
       Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan
muatan listrik atau energi listrik. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada
kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Seperti halnya hambatan, kapasitor
dapat dibagi menjadi :

1.2.1. Kapasitor Tetap
      Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai kapasitas yang tetap.
Kapasitor dapat dibedakan dari bahan yang digunakan sebagai lapisan diantara
lempeng-lempeng logam yang disebut dielektrikum.
      Dielektrikum tersebut dapat berupa keramik, mika, mylar, kertas, polyester
ataupun film. Pada umumnya kapasitor yanng terbuat dari bahan diatas nilainya
kurang dari 1 mikrofarad (1mF).
Satuan kapasitor adalah Farad, dimana 1 farad = 10'3 mF = 10'6 mF = 10'9 nF =10'12
pF.
      Untuk mengetahui besarnya nilai kapasitas atau kapasitansi pada kapasitor dapat
dibaca melalui kode angka pada badan kapasitor tersebut yang terdiri dari 3 angka.
Angka pertama dan kedua menunjukkan angkaatau nilai, angka ketiga
menunjukkan faktor pengali atau jumlah nol, dan satuan yang digunakan ialah
pikofarad (pF).
Contoh :
Pada badan kapasitor tertulis angka 10'3 artinya nilai kapasitas dari kapasitor
tersebut adalah 10x10'3 pF = 10 x 1000 pF = 10nF = 0,01 mF.
    Kapasitor tetap yang memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 1mF adalah
kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor ini memiliki polaritas (memiliki kutub positif
dan kutub negatif) dan biasa disebutkan tegangan kerjanya.
Misalnya : 100mF 16 V artinya elco memiliki kapasitas 100mF dan tegangan
kerjanya tidak boleh melebihi 16 volt.

1.2.2. Kapasitor Tidak Tetap
     Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi atau
kapasitas yang dapat diubah-ubah. Kapasitor ini terdiri dari :
a. Kapasitor Trimer
     Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar
porosnya dengan obeng.
b. Variabel Capasitor (Varco)
     Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros
yang tersedia. (bentuk menyerupai potensiometer)
1.3.DIODA (PN Junction)
    Dioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantar arus listrik dan
tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda adalah Germanium
(Ge) dan Silikon/Silsilum (Si).
 Dioda terdiri dari :
1.3.1. Dioda Kontak Titik
     Dioda ini dipergunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi
rendah.
Contoh tipe dari dioda ini misalnya; OA 70, OA 90 dan 1N 60.
1.3.2. Dioda Hubungan
    Dioda ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang besar hanya satu arah.
Dioda ini biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan.
Dioda ini memiliki tegangan maksimal dan arus maksimal, misalnya Dioda tipe
1N4001 ada 2 jenis yaitu yang berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V.
Simbol dioda hubungan sama dengan simbol dioda kontak titik.
1.3.3. Dioda Zener
    Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah
kerja reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan.
Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya. Misalnya 12 V, ini
berarti dioda zener dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari 12 V atau
menjadi 12 V.
1.3.4. Dioda Pemancar Cahaya (LED)
     LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode (Dioda Pemancar Cahaya).
Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan sebesar 1,8 V dengan
arus 1,5 mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga
(display).
1.4.TRANSFORMATOR
     Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri dari dua buah lilitan yaitu lilitan
primer dan lilitan skunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik,
yang dapat digunakan untuk menaikan atau menurunkan tegangan listrik AC.
1.5.RELAY
     Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay
terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus
listrik yang mengalir melalui lilitan.
Susunan kontak pada relay adalah:
Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik.
Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik.
Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan
membuat kontak lainnya berhubungan.
2. KOMPONEN AKTIF
      Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya memerlukan
sumber arus atau sumber tegangan tersendiri.
Yang termasuk komponen aktif antara lain :
2.1.TRANSISTOR
     Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar.
Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub.
Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah persambungan kutub.
Transistor biasa terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing diberi nama: emitor, basis
dan kolektor.
     Transistor bipolar dapat diibaratkan dengan dua buah dioda.
Untuk mengetahui kaki-kaki transistor lebih mudah dengan melihat data book transistor
yang mencantumkan kaki-kaki transistor. Dan untuk mengetahui kaki-kaki transistor
dengan menggunakan multitester akan dibahas pada bab II.
Transistor unipolar adalah FET (Field Effect Transistor) yang terdiri dari JFET kanal N,
JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P.
2.2.THYRISTOR
     Thyristor disebut juga dengan SCR ( Silicon Controlled Rectifier) dan banyak
digunakan sebagai saklar elektronik. Gambar diskrit dan simbol SCR ditunjukkan dengan
gambar dibawah ini :
     Thyristor ini akan bekerja atau menghantar arus listrik dari anoda ke katoda jika
pada kaki gate diberi arus kearah katoda, karenanya kaki gate harus diberi tegangan positif
terhadap katoda.
     Pemberian tegangan ini akan menyulut thyristor, dan ketika tersulut thyristor akan tetap
menghantar. SCR akan terputus jika arus yang melalui anoda ke katoda menjadi kecil atau
gate pada SCR terhubung dengan ground.

2.3.TRANDUCER
      Tranducer adalah pengoperasian kerja suatu rangkaian yang lebih mudah diukur atau
dikendalikan oleh besaran listrik, yaitu tegangan dan arus dimana terjadi perubahan dari
suatu besaran ke besaran lainnya.
Adapun komponen elektronika yang termasuk ke dalam tranducer ialah :
2.3.1. LDR (Light Dependent Resistance)
     Yaitu resistor yang dapat berubah-ubah nilai resistansinya jika permukaannya
terkena cahaya. Kondisinya ialah jika terkena cahaya nilai resistansinya
kecil,sedangkan jika tidak terkena cahaya (kondisi gelap) maka nilai resistansinya
besar.
2.3.2. NTC (Negative Temperature Coeffisient)
     Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan
temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya
kecil dan sebaliknya bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya
semakin besar.
2.3.3. PTC (Positive Temperature Coeffisient)
     Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan
temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya
semakin besar sedangkan bila temperaturnya makin rendah maka nilai
resistansinya pun semakin kecil.